Jumat, 31 Oktober 2008

Tips Wawancara Kerja

Tips Wawancara Kerja
Ellyanora SIANTURIWed, 23 Feb 2005 03:07:29 -0800

Dear all.....
Berikut saya ada tips-tips menghadapi wawancara kerja.....Semoga berguna bwt teman2 semua.......
Jenis Wawancara KerjaDalam dunia kerja, dikenal beberapa tipe wawancara kerja sebagai berikut:1. Wawancara Seleksi (Screening Interview). Jika pelamar atau kandidat untukmenduduki jabatan berjumlah lebih dari satu orang maka dilakukan wawancarakerja untuk menyeleksi siapa diantara kandidat tersebut merupakan kandidat yangpaling qualified sehingga bisa dilanjutkan ke tahap seleksi berikutnya.Wawancara seleksi biasanya berlangsung singkat antara 15 – 30 menit.2. Wawancara Telepon (Telephone Interview). Demi menghemat biaya dan efisiensiwaktu, banyak recruiter yang melakukan wawancara kerja melalui telepon. Olehsebab itu, pelamar harus siap dihubungi sewaktu- waktu, sebab seringkalirecruiter tidak memberikan pilihan bagi pelamar untuk menentukan waktu kapan iasiap diwawancarai melalui telepon.3. Wawancara di Kampus / Sekolah (On-Campus Interview) . Meskipun tidak banyakperusahaan yang melakukan wawancara kerja di kampus, namun untukperusahaan-perusahaan tertentu yang mencari para lulusan untuk dilatih lebihlanjut, cara ini dinilai sangat efektif karena memberikan akses bagi perusahaantersebut untuk mendapatkan kandidat terbaik yang mungkin sangat sulit diperolehjika menunggu para kandidat tersebut datang melamar.4. Wawancara di Pameran Kerja (Job Fair Interview). Pameran kerja diadakanuntuk menjembatani perusahaan dengan para pencari kerja. Pada pameran kerjabiasanya, perusahaan memberikan berbagai :• informasi mengenai perusahaannya, menerima surat lamaran dan CV daripengunjung (pencari kerja), bahkan tidak jarang para recruiter langsungmelakukan wawancara di stand (booth) mereka. Di Indonesia memang pameran sepertiini masih sangat jarang dilaksanakan jika dibandingkan dengan pameran otomotif,rumah maupun furniture.• Wawancara di Lokasi Kerja (On-Site Interview). Ketika seorang kandidat telahlolos dalam tahap wawancara seleksi, seringkali perusahaan mengundang kandidattersebut untuk melihat secara• langsung lokasi kerja. Pada kesempatan tersebut recruiter biasanya langsungmelakukan wawancara secara mendalam. Bagi pelamar yang belum memiliki pengalamankerja pada lokasi yang lingkungannya kurang lebih sama, wawancara kerja dilokasi mungkin bisa terasa menakutkan karena• mungkin harus melakukan perjalanan dan berada di wilayah yang tidak ia kenal.• Wawancara Kelompok (Panel or Group Interview). Wawancara kelompok adalah suatujenis wawancara kerja dimana para pewawancara (recruiter) terdiri dari 2 (dua)orang atau lebih. Biasanya• wawancara jenis ini dilakukan jika perusahaan memandang bahwa pelamar sudahhampir memenuhi syarat untuk diterima bekerja. Biasanya para penanya dalamwawancara inilah yang memiliki wewenang untuk memutuskan apakah pelamar akanditerima bekerja atau tidak.• Wawancara Kasus (Case Interview). Wawancara kerja jenis ini menekankan padakemampuan analisis dan pemecahan masalah terhadap suatu kasus tertentu. Biasanyadalam wawancara kasus, pelamar diminta untuk berperan sebagai pemegang jabatanyang ditawarkan, lalu diberikan sebuah kasus untuk dicarikan solusinya.Tujuan Wawancara KerjaWawancara kerja (job interview) saat ini merupakan salah satu aspek pentingdalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Meskipun validitas wawancaradianggap lebih rendah jika dibandingkan denganmetode seleksi yang lain seperti psiko test, namun wawancara memiliki berbagaikelebihan yang memudahkan petugas seleksi dalam menggunakannya. Apapunpenilaian pelamar (calon karyawan), wawancara kerja sebenarnya memberikan suatukesempatan atau peluang bagi pelamar untuk mengubah lowongan kerja menjadipenawaran kerja. Mengingat bahwa wawancara kerja tersebut merupakan suatuproses pencarian pekerjaan yang memungkinkan pelamar untuk memperoleh akseslangsung ke perusahaan (pemberi kerja), maka "performance" wawancara kerjamerupakan suatu hal yang sangat krusial dalam menentukan apakah pelamar akanditerima atau ditolak. Bagi si pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatankepadanya untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan,ketrampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkanperusahaan bahwa dia layak (qualified) untuk melakukan pekerjaan (memegangjabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga memungkinkan pelamaruntuk menunjukkan kemampuan interpersonal, professional, dan gaya hidup ataukepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum Vitae) pelamar hanya bisamengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yangbaik, maka dalam wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya. Bagiperusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan kecocokanantara karakteristik pelamar dengan dengan persyaratan jabatan yang harusdimiliki pelamar tersebut untuk memegang jabatan / pekerjaan yang ditawarkan.Secara umum tujuan dari wawancara kerja adalah:1. Untuk mengetahui kepribadian pelamar2. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan3. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan4. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak untukdiberikan penawaran kerja.Teknik Wawancara KerjaDua teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukanwawancara kerja adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerjabehavioral. Dalam prakteknya perusahaan seringkalimengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh data yang lebih akurat.1. Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbukaseperti "mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini", dan "apa kelebihan dankekurangan anda". Kesuksesan atau kegagalandalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan si pelamardalam berkomunikasi menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada kebenaran atau isidari jawaban yang diberikan. Selain itupertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan apayang ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara kerjatradisional, recruiter biasanya ingin menemukan jawaban atas 3 (tiga)pertanyaan: apakah si pelamar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuanuntuk melakukan pekerjaan, apakah si pelamar memiliki antusias dan etika kerjayang sesuai denganharapan recruiter, dan apakah si pelamar akan bisa bekerja dalam team danmemiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.2. Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa "performance"(kinerja) di masa lalu merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilakupelamar di masa mendatang. Wawancara kerja dengan teknik ini sangat seringdigunakan untuk merekrut karyawan pada level managerial atau oleh perusahaanyang dalam operasionalnya sangat mengutamakan masalah- masalah kepribadian.Wawancara kerja behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadapsuatu kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimanapelamar memandang suatu tantangan/permasalahan dan menemukan solusinya.Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara lain: "coba anda ceritakanpengalaman anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan", dan "berikanbeberapa contoh tentang hal-hal apa yang anda lakukan ketika anda dipercayamenangani beberapa proyek sekaligus". Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaantersebut si pelamar perlu mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi,tindakan dan hasil yang terjadi pada saat yang lalu. Selain itu, sangat pentingbagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari pewawancaraagar dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang dihadapinya. Untuk itudiperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik dari si pelamar. Keberhasilanatau kegagalan dalam wawancara ini sangat tergantung pada kemampuan pelamardalam menggambarkan situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancarasecara rinci dan terfokus. Dalam wawancara kerja behavioral, si pelamar harusdapat menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:(1) menggambarkan situasi yang terjadi saat itu, (2) menjelaskantindakan-tindakan yang diambil untuk merespon situasi yang terjadi, (3)menceritakan hasil yang dicapai, dan (4) apa hikmah yang dipetik dari kejadiantersebut (apa yang dipelajari). Dalam wawancara behavioral ini teknik yangpaling sering dipergunakan adalah yang disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.A. Situation/Problem/TaskPelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas- tugas yangharus dilaksanakannya pada masa lalu. Pelamar harus menggambarkan situasi atautugas tersebut secara spesifik, rinci dan mudah dipahami oleh pewawancara.Situasi atau tugas yang digambarkan dapat berasal dari pekerjaan sebelumnya,pengalaman semasa sekolah, pengalaman tertentu, atau berbagai kejadian yangrelevan dengan pertanyaan si pewawancaraB. ActionPelamar diminta untuk menggambarkan tindakan-tindakan yang diambil dalammenghadapi situasi / masalah / tugas di atas. Dalam hal ini pelamar harus bisamemfokuskan pada permasalahan. Meskipun mungkin permasalahan yang ada ditanganioleh beberapa orang atau team, pelamar harus memberikan penjelasan tentang apasaja peranannya dalam team tersebut – jangan mengatakan apa yang telah dilakukanoleh team tetapi apa yang telah dilakukan pelamar sebagai bagian dari team.C. ResultsPelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang dicapai. Apa sajahambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai. Apa yang terjadi kemudiansetelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapatdipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT UMUMPada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara kerja sangattergantung pada teknik apa yang digunakan oleh si pewawancara. Jika menggunakanteknik wawancara kerja tradisionalmaka pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan adalah sebagai berikut:1. Jelaskan pada saya bagaimana anda menggambarkan diri anda?2. Apa kelebihan dan kekurangan anda?3. Apa saja prestasi yang pernah anda raih pada pekerjaan yang terdahulu /ketika sekolah?4. Mengapa anda berhenti dari perusahaan yang lalu?5. Apa tugas-tugas anda pada pekerjaan yang lalu?6. Darimana anda mengetahui perusahaan ini?7. Mengapa anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?8. Jika anda diterima bekerja untuk jabatan ini, apa yang akan anda lakukan?9. Apa itu professionalisme menurut anda?10. Apa itu teamwork menurut anda?11. Apa hoby anda?Dalam wawancara yang menggunakan teknik wawancara kerja behavioral, makapertanyaan-pertanyaan di atas seringkali ditambahkan denganpertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:1. Ceritakan pada saya/kami kapan anda mengalami suatu situasi yang sangattidak menyenangkan dan bagaimana anda berhasil keluar dari situasi tersebut.2. Ceritakan pada saya/kami bagaimana anda meyakinkan klien anda ketika andamelakukan presentasi.3. Coba anda ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi dimana anda harusmelakukan banyak tugas dan anda harus membuat prioritas tugas mana yang harusdidahulukan.4. Bisakah anda ceritakan keputusan apa yang paling sulit anda buat dalamsetahun terakhir ini? Mengapa demikian?5. Ceritakan mengapa team anda gagal mencapai target pada tahun sebelumnya danbagaimana anda memotivasi team tersebut sehingga dapat meraih sukses di tahunberikutnya.6. Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?7. Bisakah anda ceritakan suatu kejadian dimana anda mencoba untukmenyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?8. Ceritakan apa yang anda lakukan ketika dipaksa membuat suatu aturan yangtidak menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan bagi perusahaan. Sebagaisuatu proses yang melibatkan interaksi antara kedua belah pihak, dalamwawancara kerja si pelamar juga biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukanpertanyaan. Oleh karena itu akan sangat baik jika pelamar mempersiapkanbeberapa pertanyaan, misalnya:• Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk jabatan ini?• Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan tantangan• terbesar bagi pemegang jabatan ini?• Apakah ada pelatihan (internal maupun eksternal) yang dapat membantu sayauntuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di perusahaan ini?• Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian jabatan yang harus saya selesaikandalam waktu tertentu?MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT PRIBADIBerbeda dengan kondisi di negara-negara barat dimana hak individu sangatdijunjung tinggi dan telah memiliki perangkat hukum sangat memadai tentanghal-hal yang mengatur hak-hak pribadi seseorang sehingga para recruiter(pewawancara) sangat berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan, di Indonesiajustru sebaliknya. Dalam wawancara kerja di perusahaan-perusahaan di Indonesiaseringkali pewawancara justru banyak menggali masalah-masalah yang bersifatpribadi. Contoh: Menanyakan latarbelakang pelamar (orangtua, saudara, istri,anak, status, agama, suku bangsa, umur) adalah merupakan hal yang dianggapbiasa. Meskipun seringkali pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memilikirelevansi dengan jabatan yang dilamar, pelamar harus menyiapkan diri untukmerespon pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tepat dengan cara-cara yangelegan. Para penanya mungkin saja tidak bermaksud untuk menyudutkan pelamar,tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka terhadap kecocokan antara pelamar(calon karyawan) dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu jikapelamar ditanyakan mengenai hal-hal yang dirasa tidak berhubungan denganpekerjaan yang ditawarkan, pelamar harus mampu mengidentifikasi apa maknadibalik pertanyaan tersebut. Untuk merespon pertanyaan- pertanyaan yang bersifatpribadi, pelamar dapat melakukan beberapa alternatif:1. Pelamar bisa mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi pertanyaan yangdiajukan dengan jabatan yang dilamar sehingga penanya dapat menjelaskan lebihjauh hubungannya dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.2. Pelamar dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan kesadaran penuhbahwa pertanyaan tersebut memang tidak memiliki hubungan langsung denganpekerjaan / jabatan yang dilamar.3. Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut jika dirasasangat mengganggu privacy pelamar. Jika hal ini terpaksa dilakukan, maka harusdilakukan dengan cara-cara halus dan1. diplomatis sehingga recruiter tidak merasa dilecehkan karena dianggap telahmemberikan pertanyaan yang keliru.FAKTOR-FAKTOR NEGATIF HARUS DIHINDARIBeberapa faktor, baik fisik maupun psikologis, yang harus diwaspadai olehpelamar adalah faktor-faktor negatif yang menjadi perhatian pewawancara.Faktor-faktor tersebut misalnya:1. Penampilan diri yang terlihat tidak professional (dandanan menor, pakaianyang tidak enak dilihat, tidak rapi, dan tidak sesuai suasana)2. Bersikap angkuh, defensive atau agresif .3. Ogah-ogahan (tidak terlihat antusias atau tertarik dengan materi pembicaraanyang diajukan (pewawancara).4. Gugup.5. Sangat menekankan pada kompensasi yang akan diterima.6. Selalu berusaha mencari-cari alasan atas setiap kegagalan yang pernah dialamidi masa lalu.7. Tidak bisa berdiplomasi, tidak matang dan kurang bisa bersopan santun.8. Menyalahkan perusahaan atau bekas atasan atasan dimasa lalu, ataumengeluhkan perubahan teknologi yang cepat.9. Tidak bisa fokus dalam menjawab pertanyaan atau pembicaraan pewawancara.10. Gagal memberikan pertanyaan kepada pewawancara11. Berulang kali bertanya: "apa yang dapat diberikan perusahaan kepada sayakalau saya melakukan ......?"12. Kurang persiapan: gagal memperoleh informasi penting seputar perusahaan,gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara dan tidak bisa mengajukanpertanyaan bermutu kepada pewawancara.SOLUSINYA :Bagi anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja,mungkin ada baiknya anda memperhatikan beberapa saran dibawah ini.Lakukan hal-hal berikut:Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara, Jika tidak diberitahu terlebih dahulujenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifatformal, bersih dan rapi. Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yangmungkin akan diajukan pewawancara. Usahakan untuk tiba 10 (sepuluh) menit lebihawal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahuperusahaan (pewawancara). Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui denganramah. Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi. Ucapkansalam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harusberjabat tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yangtegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran dan CV anda. Ingat dengan baik namapewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap fokus pada pertanyaanyang diajukan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda padajabatan yang dilamar dan pada perusahaan. Gunakan bahasa formal, bukan prokematau bahasa gaul kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasatersebut. Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi danrasa percaya diri yang tinggi. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untukperusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda . Jelaskanserinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapapertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yangdiberikan kepada anda.HAL-HAL BERIKUT HARUS ANDA PERHATIKAN :Jangan Berasumsi bahwa anda tahu tempat wawancara, padahal anda tidak yakin.Melatih diri untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira akan diajukan pewawancara.Berpakaian rapi dan sopan sesuai standart ketimuran dan janganberlebihan/mencolok. Jangan Datang terlambat (paling lambat 15 menit sebelumdimulai harus sudah datang/siap). Membawa surat lamaran dan CV dalam map yangrapi dan disusun yang benar agar bila ditanyakan anda mudah mengambilnya/tidakgugup danberantakan. Jangan menganggap remeh satpam, resepsionis bahkan pewawancara.Menjabat tangan pewawancara dengan tegas namun sopan (jangan lemas dangemetar). Jangan Merokok, mengunyah permen atau meludah selama wawancara. Janganduduk selonjor atau bersandar. Jangan berbicara terlalu keras atau terlalulembut. Jangan Membuat lelucon/ berusaha melucu. Jangan menjawab sekedarnyasaja, seperti "ya" atau "tidak" atau "tidak tahu" atau "entahlah". Janganterlalu lama berpikir setiap kali menjawab. Jangan sekali-kali mengalihkan topikpembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan. Janganmenyalahkan mantan atasan, mantan rekan kerja atau perusahaan yang lama (janganmenjelek-jelekkan tempat kerja yang lama). Jangan memberikan jawab palsu,berbohong atau memanipulasi data. Jangan menanyakan gaji dan fasilitas yangditerima pada saat wawancara seleksi dimana anda belum tahu kemungkinan andaakan diterima atau tidak. Jangan memperlihatkan rasa putus asa anda denganmenunjukkan bahwa anda mau bekerja untuk bidang apa saja dan mau melakukan apasaja asal bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jangan membahas hal-halnegatif dari anda yang akan merugikan diri anda sendiri. Jangan mengemukakanhal-hal yang dianggap masih kontroversial. Jangan menelpon atau menerimatelepon, atau membaca buku selama wawancara (sebaiknya hand phone dimatikansewaktu wawancara). Jangan sampai salah menyebut nama pewawancara (sebaiknyahafalkan nama beliau). Harus mengajukan pertanyaan pada saat diberikankesempatan untuk bertanya. Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada parapewawancaraNB: Mengingat bahwa masih banyak calon karyawan yang menghadapi kendala dalammenjalani wawancara kerja, TIPS ini diharapkan dapat memberikan sedikitpencerahan bagi pencari kerja sehingga lebih siap dan percaya diri. Saya yakinmasih banyak cara-cara yang mungkin belum tertulis dalam TIPS ini, namunsetidaknya jika anda melaksanakan saran-saran yang ada di atas maka anda akanmemiliki bekal yang cukup dalam menghadapi wawancara kerja. Selamat mencobadan semoga anda sukses diterima bekerja dan menemukan pekerjaan sesuai dengan yang anda inginkan
( Sumber Internet)

Tidak ada komentar: